Minggu, 23 Desember 2007

Potensi Obyek Wisata NTT Dalam Menyambut Visit Indonesia Year 2008

Obyek dan atraksi wisata di NTT yakni Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat, Gunung Ranaka dan Pantai Cepi Watu di Manggarai, taman wisata 17 Pulau di Riung Ngada, taman wisata Kelimutu di Ende, taman laut Teluk Maumere di Sikka dan Prosesi Jumat Agung di Flores Timur.

Obyek lainnya yakni Penangkapan Ikan Pasu di Lamalera, Taman Laut Pulau Kepa di Alor, berselancar di Nembrala Rote Ndao, Pasola dan Kebudayaan Megalitik di Sumba Barat, pemancingan tradisional di Kupang, Gunung Mutis dan Boti di TTS, Pantai Makasar dan Perkampungan Tradisional Maslete di TTU serta kolam susu dan Gunung Lakaan di Belu.

NTT juga memiliki obyek wisata budaya yang sudah terjadwal sepanjang tahun atau dapat dinikmati oleh para wisatawan karena pelaksanaanya setiap bulan sejak Januari hingga Desember.

Even pariwisata dan seni budaya di bulan Januari berupa `Pesta Reba` atau pesta tradisional (adat) untuk menyambut Tahun Baru di Kabupaten Ngada. Pesta itu ditandai dengan makan ubi bersama disertai tarian-tarian tradisional. Sesekali diramaikan dengan tinju tradisional.

Even lainnya berupa `Bijalungu Hiupaana` asal Anakalang Kabupaten Sumba Barat, yakni upacara sakral Merapu sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta sekaligus sebagai awal persiapan alat-alat pertanian dan benih pada lahan yang akan ditanam.

Even seni budaya di bulan Pebruari yakni Pasola atau upacara perang tradisional dengan berkuda dan saling melempar lembing dari punggung kuda yang sedang berlari antar dua kelompok yang berlawanan.

Pada bulan Maret, dilaksanakan upacara penobatan Raja Boti di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) untuk menggantikan raja tua yang sudah meninggal.

Juga, prosesi Jumat Agung di Kabupaten Flores Timur atau devosi terhadap Bunda Maria yang dilakukan oleh seluruh umat Katolik di Larantuka dan telah dilakukan turun-temurun sejak abad XV.

Di bulan April terdapat dua even pariwisata dan seni budaya yakni Perburuan Paus oleh masyarakat Lembata dan lomba dayung perahu tradisional di Kota Kupang.

Sementara even di bulan Mei berupa `Bui Ihi Hole` di Sabu Kabupaten Kupang yakni upacara pengucapan syukur panen hasil pertanian yang dirayakan dengan pertandingan Pahere Jara (lepas perahu), perang tradisional, sabung ayam dan tarian Padoa.

Even di bulan Juni berupa upacara tolak bala yang dilaksanakan masyarakat Kabupaten Alor.

Di bulan Juli ada empat kegiatan yakni `Etu` atau tinju tradisional saat panen padi berakhir di Ngada, olahraga selancar di Pantai Nembrala Kabupaten Rote Ndao, "Hoes Aduo`en" atau upacara penghormatan kepada dewa laut dengan ketangkasan berkuda dan tarian tradisional dan even Sail Indonesia.

Even pariwisata dan seni budaya di bulan Agustus berupa pesta seni udaya tradisional yang diikuti semua kecamatan di Kaupaten Ende, pacuan kuda di Waikabubak Kabupaten Sumba Barat dan Pameran Pembangunan terkait HUT Proklamasi RI di Kupang.

Even di bulan September berupa festival panen kacang hijau untuk memperingati leluhur dengan cara berpantun dan menyanyikan lagu-lagu daerah di Lembata dan "Loka Po`o" atau upacara penyambutan datangnya musim tanam padi di Kabupaten Sikka.

Khusus di bulan Oktober terdapat lima even pariwisata dan seni budaya yakni pacuan kuda di Kabupaten Belu, Tarian Caci di Kabupaten Manggarai Barat, lomba mancing di Tablolong Kabupaten Kupang dan Upacara Riput atau proses pembuatan tenun ikat yang diadopsi dari adat India.

Selanjutnya even di bulan Nopember berupa "wulla Poddu" atau upacara adat menyongsong bulan suci/tahun baru bagi masyarakat oemeluk Merapu (agama asli Sumba).

Diakhir tahun, dilaksanakan pertunjukan sendratari tradisional di Kabupaten Sikka yang menceritakan tentang putri raja Prinseja yang dilamar oleh Maskadar, saudagar Portugis. Juga perayaan HUT Provinsi NTT 20 Desember.

Beberapa objek wisata NTT :

1. Wisata Rohani Kota Reinha, Flores Timur: “Samana Santa” & “Sesta Vera”

Larantuka, sebuah kota yang juga dikenal dengan nama ‘Kota Reinha’ atau ‘Tana Nagi’ merupakan salah satu kota pusat pengembangan agama Katolik di wilayah timur Nusantara, tepatnya di wilayah Kabupaten Flores Timur-NTT. Selama empat abad lebih telah mewarisi tradisi keagamaan melalui peranan kaum awam (non klerus) pada masa silam. Pengembangan agama tersebut tidak lepas dari peranan para Raja Larantuka, para misionaris, peranan perkumpulan persaudaraan rasul awam (confreria), dan peranan semua Suku Semana serta perananan para Kakang (Kakang Lewo Pulo) dan para Pou (Suku Lema).

Contoh ritual yang terus dilakukan tiap tahun hingga saat ini adalah penghayatan agama popular seputar “Semana Santa” dan Prosesi Jumad Agung atau “Sesta Vera”. Kedua ritual ini dikenal sebagai “anak sejarah nagi” juga sebagai ‘gembala tradisi’ di tana nagi-Larantuka. Ritual tersebut merupakan suatu masa persiapan hati seluruh umat Katolik secara tapa, silih dan tobat atas semua salah dan dosa, serta suatu devosi rasa syukur atas berkat dan kemurahan Tuhan yang diterima umat dari masa ke masa dalam setiap kehidupannya. Doa yang didaraskan, pun lagu yang dinyanyikan selama masa ini menggunakan bahasa Portugis / Latin.

Sebenarnya Semana Santa dan Sesra Vera merupakan tolok ukur pendewasaan iman Kristiani (liturgi ekaristi), yang sepatutnya diakui bahwa penyelenggaraannya selama ini telah berlangsung dengan baik dan benar. Namun sayangnya penilaian terhadap seluruh rangkaian kegiatan devosi ini kadang-kadang sangat keliru dan negatif, karena dipengaruhi oleh aspek ‘sosial budaya luar’ pada era globalisasi ini, dan hampir tidak menyentuh inti eksistensi adat dan budaya keagamaan, juga tempat beserta seluruh penduduknya.

Semana Santa adalah istilah orang nagi Larantuka mengenai masa puasa 40 hari menjelang hari raya Paskah yang diwarnai dengan kegiatan doa bersama (mengaji) pada kapela-kapela (tori) dan dilaksanakan selama pekan-pekan suci. Doa bersama Semana Santa diawali pada hari Rabu Abu (permulaan masa puasa) sampai dengan hari Rabu Trewa. Orang nagi Larantuka memaknai masa Semana Santa sebagai masa permenungan, tapa, sili dosa dan tobat.

2. Taman Nasional Komodo

Merupakan taman yang sangat luar, dimana didalamnya hidup binatang reptil raksasa yakni Komodo (varanus komosoesis), yang hanya ditemukan di pulau Komodo dan pulau lain sekitarnya. Komodo termasuk binatang reptil yang dilindungi. Kawasan Taman Nasional Komodo mencakup beberapa pulau yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar dan masih banyak pulau-pulau kecil lainnya.

3. Taman Nasional Danau Kelimutu

Memiliki daya tarik khusus, berupa 3 buah danau yang satu sama lain letaknya berdekatan dengan warna air tiap danau sering berubah-ubah (coklat tua, biru langit dan biru tua). Merupakan fenomena alam yang sangat menarik. Menurut kepercayaan setempat, perubahan warna ini mengekspresikan keadaan masyarakat sekeliling danau. Jika temperatur normal, danau dapat dilihat dari pukul 10.00 s.d. 15.00. Kunjungan paling baik dilakukan pada bulan Juni-Agustus, pada pagi hari.

4. Hutan Wisata Camplong

Merupakan hutan wisata dengan pemandian alamnya yang indah dan sejuk. Serta hutan yang didiami banyak jenis satwa lindung. Juga terdapat banyak sumber daya alam seperti air gua, aneka jenis flora dan digunakan sebagai tempat breeding rusa

Tidak ada komentar: